Inilah Bukti Kuat Work From Home Mulai Banyak Berkurang

 

Inilah Bukti Kuat Work From Home Mulai Banyak Berkurang

Inilah Bukti Kuat Work From Home Mulai Banyak Berkurang – Untuk kamu yang sudah terbiasa kerja fleksibel kerja dari rumah (WFH), bersiaplah karena akan terjadi perubahan. Jumlah remote job yang diposting pada situs pencarian kerja LinkedIn terus menurun. Slot Gacor Hari Ini

Di Amerika Serikat, jumlah postingan yang berkaitan dengan remote job telah berkurang sebanyak 5% dari bulan April lalu, dengan persentase tertinggi berada diangka 20% dari keseluruhan postingan.

Baca Juga: 3 Hal yang Terjadi Jika Vladimir Putin Meninggal Dunia

Meskipun angka ini masih lebih tinggi dari sebelum pandemic covid-19 dengan rata-rata penurunan sebanyak 2%, namun penurunan jumlah postingan saat ini kontras jika dikaitkan dengan kemauan para pekerja. Pekerja maunya tetap dapat kerja dari mana saja.

Inilah Bukti Kuat Work From Home Mulai Banyak Berkurang

“Saat ini, yang paling dipertimbankan dalam dunia kerja adalah fleksibilitas kerja, yang menjadi nilai yang secara konsisten berada diantara daftar prioritas penting bagi karyawan setelah gaji,” ujar Jhon Graff, salah satu direktur pengelola di LinkedIn, seperti dikutip CNBC International (2/11/2022)

Disamping penurunan https://desalemahayu.com/ lowongan kerja fleksibel Amerika, data dari LinkedIn menunjukkan, postingan-postingan tersebut masih menerima setidaknya lebih dari 50% dari seluruh pelamar seperti pada bulan September lalu.

Dari hasil penelitian, negara-negara di dunia memiliki pola yang hampir mirip. Di Inggris, ada sebanyak 14.6% lowongan remote job namun total pelamar melebihi angka tersebut yakni sebanyak 20.2%. Hal yang sama juga terjadi di India, sebanyak 11.3% remote job dengan 20.3% jumlah lamaran yang dikirimkan pada perusahaan.

Kerja Fleksibel Tetap Penting

Perusahaan mungkin mengira dengan mengurangi fleksibilitas kerja akan membantu mereka. Namun Graff percaya, hal ini kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang serius.

“Perusahaan yang mengurangi progress bekerja secara remote dan fleksibel berisiko akan mengurangi motivasi kerja karyawan dan mendorong mereka untuk beralih ke perusahaan kompetitor yang menawarkan opsi kerja yang lebih menarik. Fleksibilitas akan semakin menjadi masalah kelangsungan hidup bagi bisnis,” katanya.

Data LinkedIn menunjukkan, peluang kerja remote versus jumlah lamaran jelas menunjukkan bahwa permintaan pekerjaan tetap tinggi. Opini para bos-bos perusahaan di Work Summit CNBC baru-baru juga setuju jika kerja fleksibel ialah kunci untuk merekrut dan mempertahankan karyawan.

Berdasarkan survei LinkedIn, olympus slot perubahan tersebut erat kaitannya dengan kondisi ekonomi saat ini. Sebanyak 68% eksekutif yang disurvei mengatakan, mereka lebih mempertimbangkan faktor ketidakpastian tentang kestabilan ekonomi, serta potensi resesi yang tinggi. Ini memaksa perusahaan menunda atau membatalkan, kebijakan kerja fleksibel sejak pandemi Covid-19.

“Secara global, kami melihat proses perekrutan yang lambat dan perusahaan menunda perekrutan yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, para pemimpin bisnis seakan berada di bawah tekanan kuat untuk mengelola biaya dan meningkatkan produktifitas,” jelas Graff.

Graff menambahkan, pandemi menyebabkan kendali seperti ada di tangan pekerja, sehingga pekerjaan fleksibel menjadi hal yang lumrah. Namun, saat ini kekuatan telah bergeser kembali di tangan pengusaha.

Exit mobile version